Kamis, 01 September 2016

Kota Jambi

Kota Jambi? Di daerah manakah itu? Disebelah mana nya Sulawesi?. Wah pertanyaan itu sering kali aku jumpai, terkadang aku merasa seperti dari planet yang berbeda. Sebegitu tidak terkenalkah kota kelahiranku ini? Namun, dibalik itu semua Kota Jambi menyimpan banyak budaya yang patut di banggakan Indonesia.
Kota Jambi adalah ibukota dari Propinsi Jambi yang berada di tengah daratan Pulau sumatra. Kotaku ini sudah berumur ratusan tahun dan mempunyai sejarah yang panjang sebelum akhirnya menjadi seperti sekarang. Saat ini kota jambi pun masih terus berkembang untuk mengejar ketertiggalannya dengan kota lain khususnya di Pulau Sumatra. Sebagai kawasan yang sedang berkembang, teman-teman semua dapat melihat gaya hidup modern dan tradisional masih berjalan berdampingan.

Saat teman-teman datang dari Bandara Sultan Thaha menuju pusat kota Jambi, tepatnya dipersimpangan tugu adipura, kalian akan melewati sebuah patung sejumlah manusia sedang menari dengan jumlah (kalau tidak salah) 15 patung. patung itu adalah patung Tari Sekapur Sirih. Patung tari sekapur sirih ini dibuat oleh pemerintah setempat sebagai simbol “selamat datang” di Kota Jambi .
Tidak jauh dari bandara (hanya berjarak 500m) terdapat sebuah kawasan yang dahulunya digunakan sebagai tempat pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional ke 18 pada tahun 1997. Kawasan ex-MTQ itu oleh warga setempat biasa disebut sebagai kawasan Taman Rimba. Sekarang kawasan Taman Rimba ini dipergunakan untuk pergelaran berbagai event event penting oleh pemerintah/swasta. Saat tidak ada event, tempat seluas 18 ha ini dijadikan sebagai taman hiburan, rekreasi dan olahraga.
Jangan heran kalau dijambi ternyata ada monas juga loh, tidak hanya di jakarta saja. Tugu “monas” ini berada di bundaran kota baru tepat di depan kantor walikota Jambi. Masyarakat sekitar menyamakan dengan Monas karena bentuk tugunya serta puncak “obor”nya yang mirip seperti Monas di Jakarta
Kotaku ini dibelah oleh aliran sungai Batanghari dari barat ke timur membuat kota jambi terpisah menjadi Kota Jambi dan Kota Seberang Jambi. Untuk menghubungkannya, terdapat 2 Jembatan yang membelah Sungai Batanghari (Tidak lama lagi akan menjadi 3 Jembatan), dan puluhan jembatan yang melintasi anakan sungai batanghari.
Kehidupan masyarakat Kota Jambi yang melekat erat dengan adat dan tradisinya, tidak akan lengkap tanpa menyediakan beragam santapan, mulai dari jajanan dan masakan tradisional yang hanya kalian dapatkan di Jambi sampai hidangan bertaraf internasional di beberapa restaurant dan hotel berbintang.
Di Jambi yang masih satu rumpun dengan padang, tentunya juga memiliki masakan-masakan dengan beragam bumbu yang menciptakan rasa yang kuat. Adapun diantaranya :
  1. Nasi Minyak : Makanan Khas Jambi yang berbahan dasar nasi ini sekilas jika dilihat memiliki kemiripan dengan nasi kuning. Makanan yang satu ini sering disajikan bersama dengan daging.
  2. Mie Celor : Mie ini bisa menjadi maskot Jambi. Makanan Khas Jambi ini terbuat dari tepung terigu pilihan yang diracik dengan adonan khas menjadikan mie ini punya cita rasa yang enak.
  3. Tempoyak :  Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi.
    Dll.
Tahukah kalian bahwa, saking enaknya kuliner Jambi, Tim Peneliti Kuliner Internasional sampai jauh-jauh datang dari Amerika untuk sekedar ingin tahu rasa dan cara pembuatan masakan khas daerah tersebut. Lembaga pendidikan kuliner, The Culinary Institute of America (CIA) dari California, Amerika Serikat melakukan penelitian dan pengembangan kuliner atau masakan. Demikian beberapa kuliner yang tentunya enak dan bergizi. Bila anda berkunjung ke Jambi, sayang rasanya jika tidak singgah sejenak dan mencicipi kuliner-kuliner khasnya tradisional khas masyarakat Jambi. Untuk itu datangla mampir di kota kelahiranku ini.
Berikut merupakan peta daerah di Provinsi Jambi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar